Sa,at ini, Dirut Mandiri Direktur Utama Bank Mandiri dijabat oleh Royke Tumilaar. Beliau diangkat pada tahun 2020. Latar belakangnya termasuk pengalaman panjang di sektor perbankan, dengan peran sebelumnya sebagai Wakil Direktur Utama di Bank Mandiri. Tanggung jawab utamanya meliputi pengawasan operasional, kebijakan strategis, dan pertumbuhan bisnis. Selain itu, Royke Tumilaar berfokus pada transformasi digital untuk meningkatkan layanan nasabah.

Tugas utama mencakup pengelolaan keseluruhan kinerja bank, termasuk pengembangan strategi jangka panjang, pengawasan risiko keuangan, dan implementasi kebijakan perbankan yang sesuai regulasi Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Tanggung jawab spesifik meliputi pembuatan laporan keuangan tahunan, keputusan investasi, serta memastikan kepatuhan terhadap prinsip keberlanjutan lingkungan dan sosial (ESG). Ini didukung oleh struktur tim kerja yang solid untuk mendorong inovasi dan layanan pelanggan.

Proses pemilihan diawali dengan seleksi kandidat oleh Dewan Komisaris, berdasarkan kualifikasi seperti pengalaman minimal 10 tahun di bidang perbankan dan pendidikan S2 terkait. Kandidat kemudian dinilai melalui wawancara dan uji kelayakan, dengan persetujuan akhir dari Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) dan OJK. Proses ini biasanya memakan waktu 3-6 bulan dan dirahasiakan untuk menjaga obyektivitas, sebelum pengumuman resmi melalui siaran pers.

Gaji Dirut Mandiri termasuk paket kompensasi tahunan yang berkisar antara Rp5 miliar hingga Rp10 miliar, berdasarkan kinerja bank dan keputusan RUPS. Rinciannya mencakup gaji pokok, tunjangan kinerja (bonus berdasarkan target laba), dan manfaat tambahan seperti asuransi kesehatan dan pensiun. Gaji ini sesuai dengan standar industri perbankan Indonesia dan diumumkan dalam laporan tahunan untuk transparansi.

Prestasi signifikan termasuk pertumbuhan laba bersih stabil di atas 10% per tahun, peluncuran inisiatif digital Livin' by Mandiri untuk meningkatkan akses perbankan, dan ekspansi layanan UMKM yang telah menjangkau jutaan nasabah baru. Selain itu, Bank Mandiri meraih penghargaan seperti "Best Bank in Indonesia" dari majalah internasional, berkat kebijakan transformasi hijau dan peningkatan efisiensi operasional di bawah kepemimpinan ini.

Masa jabatan standar adalah lima tahun, berdasarkan keputusan RUPS dan aturan OJK. Periode ini dapat diperpanjang satu kali (maksimal lima tahun tambahan) atau dipersingkat jika kinerja tidak memuaskan atau terjadi perubahan kebijakan perusahaan. Proses evaluasi dilakukan tiap tahun oleh Dewan Komisaris untuk memastikan kepemimpinan sesuai dengan visi jangka panjang bank.

Masyarakat dapat menghubungi melalui saluran resmi: layanan pelanggan di nomor 14000 atau email ke customer.care@bankmandiri.co.id. Untuk masalah khusus, nasabah dapat mengajukan pengaduan ke unit Complaints Handling Service di cabang terdekat atau portal online Mandiri. Respons akan diproses dalam 7 hari kerja. Direktur Utama juga terlibat dalam forum publik untuk mendengar masukan langsung.

Inovasi kunci termasuk integrasi layanan QRIS untuk transaksi nir-tunai, aplikasi Livin' dengan fitur kredit instan dan investasi syariah, serta program Go Green Banking untuk mengurangi jejak karbon. Inisiatif ini memperkuat posisi Bank Mandiri sebagai pemimpin dalam transformasi digital, dengan fokus pada inklusi keuangan dan solusi fintech untuk UMKM. Rencana masa depan mencakup kerja sama dengan startup lokal untuk pengembangan AI dalam analisis risiko.

Calon potensial biasanya berasal dari kandidat internal seperti wakil direktur atau kepala divisi strategis, dengan syarat pengalaman minimal 15 tahun di perbankan dan prestasi terbukti dalam pertumbuhan bisnis. Beberapa nama yang sering disebut termasuk Direktur Korporasi saat ini, namun proses seleksi baru akan dibuka jelang akhir masa jabatan. Evaluasi calon melibatkan penilaian kinerja dan wawancara dengan stakeholders.

Tantangan utama meliputi persaingan ketat dengan fintech startups, risiko siber yang meningkat, dan kebutuhan adaptasi regulasi OJK yang cepat. Strategi penanganan mencakup investasi besar-besaran dalam teknologi keamanan (seperti cybersecurity center), pelatihan SDM untuk literasi digital, dan kolaborasi dengan pemerintah untuk program nasional seperti Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN). Ini diharapkan memperkuat ketahanan dan inovasi bank dalam 5 tahun ke depan.